Pangkalpinang-Djituberita.com,
Kecemasan warga di komplek perumahan Telaga Timur Kelurahan Selindung di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, ketika satu buah mobil tangki BBM di area gudang penampungan milik PT Telaga Timur Pangkalpinang meledak, sehingga membuat warga sekitar panik, Rabu (6/3/24) lalu.
Kejadian naas tersebut menimbulkan kepulan asap tebal membumbung ke langit sehingga membakar mobil tangki BBM dan menyebabkan suara ledakan keras terdengar di sekitar komplek perumahan.
Bahkan, ledakan tersebut meluas hingga membakar kabel dari Gardu Listrik yang berada di sebelah gudang.
Sebab itu, warga setempat telah berkali-kali menyuarakan ketidaksetujuan terhadap keberadaan gudang BBM beraktivitas dikawasan perumahan mereka,Sabtu (16/3/2024).
Diketahui, gudang tersebut dimiliki oleh seorang warga bernama Tambi dan juga direktur dari perusahaan penampungan BBM tersebut.
E, salah satu warga setempat, menyatakan kekhawatirannya atas keberadaan gudang penampungan BBM dan mobil tangki di tengah komplek perumahan mereka.
“Kami sangat keberatan dengan adanya gudang penampungan BBM dan mobil tangki di sini, dan akhirnya kekhawatiran kami menjadi kenyataan dengan kejadian meledaknya mobil tangki,” ujarnya.
Tidak hanya itu, keberadaan gudang tersebut juga dipertanyakan dari segi legalitasnya. Warga menduga gudang tersebut tidak memiliki dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan persetujuan dari masyarakat setempat.
Selain itu M, warga lainnya, mendesak instansi terkait dan kepolisian setempat untuk melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen tersebut.
“Jika tidak memenuhi persyaratan atau berada di lokasi yang tidak sesuai, mereka menuntut agar usaha tersebut dipindahkan ke tempat yang aman dan jauh dari pemukiman warga.
Namun, hingga saat ini, belum ada tindakan konkret dari pihak instansi terkait maupun kepolisian setempat untuk melakukan investigasi lapangan dan memeriksa legalitas gudang milik Tambi.
Hal ini menimbulkan kekecewaan di kalangan warga, yang merasa bahwa keselamatan mereka telah dipertaruhkan karena ketidakpedulian pihak berwenang.
Di balik kekhawatiran warga, muncul dugaan bahwa Tambi bukanlah orang baru dalam bisnis penampungan atau perdagangan BBM.
Dengan adanya sistem “koordinasi” atau pemberian setoran kepada pihak-pihak terkait, Tambi diduga telah memperoleh dukungan untuk menjalankan usahanya selama ini.
Meskipun demikian, masih ada harapan di kalangan warga bahwa pejabat terkait atau Aparat Penegak Hukum (APH) yang baik akan bertindak tegas dan tidak terpengaruh oleh upaya suap.
Warga menekankan perlunya tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menutup dan menertibkan tempat tersebut.
Kehadiran gudang penampungan BBM yang tidak aman tersebut dapat membahayakan keselamatan jiwa penduduk sekitar.
Hingga saat ini upaya konfirmasi kepada Tambi selaku Direktur PT. TTP tidak membuahkan hasil, menunjukkan ketidakresponsifannya terhadap masalah yang telah menimbulkan kekhawatiran warga.
Sementara itu, jejaring media KBO Babel dan tim terus melakukan juga upaya untuk mengkonfirmasi kepada pihak terkait dan APH setempat guna mendapatkan klarifikasi lebih lanjut mengenai penyebab ledakan mobil tangki BBM tersebut dan mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini.
Warga setempat tetap berharap bahwa pihak berwenang akan segera bertindak demi keamanan dan keselamatan mereka, serta menjaga lingkungan hidup dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh keberadaan gudang penampungan BBM yang tidak aman di tengah-tengah pemukiman .
Sumber-KBO Babel