Sungailiat-Djituberita.com,
Kampung Parit Padang, wilayah lingkungan di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terletak dekat pusat pemerintahan dengan jumlah penduduk sekitar 4.200 jiwa ,terdiri dari 13 RT.
Sebelum pemekaran, kampung ini menjadi pusat pemerintahan dan sebagian besar SKPD berada di Kelurahan Parit Padang. Namun, sejak pemekaran, pembangunan di kampung ini terlihat kurang tertata rapi hasil pantauan lapangan media Djituberitacom,Senin(15/4/24).
Masalah utama lainnya yang dihadapi oleh masyarakat Parit Padang adalah minimnya lapangan pekerjaan dan kenaikan harga barang, seperti sandang, pangan, dan papan. Sekitar 90% penduduk bekerja serabutan, sementara hanya 10% yang bekerja di pemerintahan atau swasta.
Hal ini disebabkan oleh sulitnya mencari lokasi pertambangan timah, yang merupakan mata pencarian utama masyarakat setempat.
Dampak dari minimnya lapangan pekerjaan ini sangat terasa, terutama dengan meningkatnya angka kemiskinan di kampung ini. Hal ini juga dipengaruhi oleh minimnya perhatian dari pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur di kampung Parit Padang.
Contohnya, kantor Lurah Parit Padang yang hampir roboh karena tidak pernah diperbaiki sejak lama, menunjukkan kurangnya perhatian Pemerintah setempat terhadap pembangunan fisik dan sumber daya manusianya.
Perlu diketahui, Lingkungan Parit Padang memiliki banyak jalan yang belum tersentuh pembangunan, sehingga banyak jalan rusak saat cuaca panas berdebu dan musim hujan becek sepanjang dari RT 01 sampai RT 13.
Selain itu, lampu penerangan jalan umum (PJU) juga belum terpasang di sebagian besar gang-gang di setiap RT. Jika ada yang terpasang, banyak yang rusak dan belum diperbaiki dengan baik.
Pembangunan di kelurahan Parit Padang juga terkesan kurang berkualitas. Misalnya, pembangunan pengecoran bahu jalan dilakukan oleh pihak lain yang bukan warga asli Parit Padang. “Banyak batang pohon yang masih tertanam di tanah dan tidak dibersihkan serta siring yang rusak karena alat berat.
Dikhawatirkan, pembangunan pengecoran bahu jalan tersebut dilaksanakan tanpa memperhatikan keamanan, kenyamanan, dan keindahan pengguna jalan,”sahut warga Parit Padang yang enggan disebutkan namanya pada Senin (15/4/24).
Sebelumnya masyarakat parit padang pernah melaporkan masalah ini kepada dinas terkait, namun belum ada responsif hingga sekarang.
Masyarakat Parit Padang berharap agar pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan kualitas pembangunan dan bersinergi dengan masyarakat setempat.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bangka diharapkan dapat memprioritaskan masyarakat setempat, khususnya warga Parit Padang, untuk menyerap lapangan pekerjaan berbentuk kegiatan padat karya.
Hal ini disampaikan oleh sumber warga Parit Padang sendiri, agar pemerintah daerah memperhatikan pemberian proyek infrastruktur dapat melibatkan masyarakat setempat, karena pekerjaan padat karya dapat memberikan manfaat ganda.
Manfaat tersebut antara lain memberikan pekerjaan kepada masyarakat setempat sambil meningkatkan infrastruktur dan lingkungan sekitar.
Disamping itu, perlu pemberdayaan masyarakat seperti membuat pelatihan serta bantuan sosial juga diharapkan lebih ditingkatkan agar kesejahteraan masyarakat dapat terjamin dari pemerintah yang bersumber keuangan negara.
Dengan demikian, pembangunan di kampung Parit Padang dapat lebih merata dan sesuai dengan motto Pemerintah Kabupaten Bangka, yaitu “BANGKA SETARA”.
Untuk perimbangan berita,awak media mencoba meminta klarifikasi ke Lurah Parit Padang Sudirman, terkait kondisi kantor lurah yang hampir tidak layak pakai lagi dan wajib dipugar karena banyak plafon bocor dan kayu-kayu diatas dek plafon banyak rusak,lapuk dan rapuh,terpantau awak media,Rabu(16/4) Pagi.
Seizin, Pak Lurah Sudirman menyatakan bahwa kantor masih bisa dipakai dan direncanakan akan direhabilitasi tahun ini, namun belum dilakukan karena masalah kode rekening,”kata Sudirman,”melalui jawaban pesan singkat,Selasa(16/4).
Awak media juga menanyakan apakah ada laporan dari CV Ketawai Kontraktor, terkait pengerjaan cor bahu jalan di sepanjang jalan SDN 15. Lurah menjelaskan bahwa pengecekan layak tidaknya atap kantor untuk dipugar dilakukan oleh tim teknis dari Dinas PU, setelah mereka melakukan pengecekan lapangan untuk melihat lebih detail kondisinya,”terang pak lurah ini.
Lanjut, dari hasil keterangan Kadis PUPR Pemkab Bangka Cecep, terkait Pembangunan Jalan di Parit Padang.
Pihak media pun meminta klarifikasi kepada Kadis PUPR Cecep panggilan akrab dengan insan pers , terkait laporan masyarakat tentang pembangunan pengecoran bahu jalan di Parit Padang oleh CV Ketawai Kontraktor.
“Cecep menjelaskan bahwa beberapa tunggul jalan tetap dikerjakan oleh penyedia jasa, namun tidak dimasukkan dalam hitungan pekerjaan yang dibayarkan sesuai kontrak,”terangnya singkat.
Secara terpisah, awak media juga meminta konfirmasi ke kadis perhubungan terkait Penerangan jalan umum (PJU), bahwa ada laporan warga dan RT.
“Mereka (warga Parit Padang -red) sebelumnya sudah pernah mengajukan lampu jalan dan banyak lampu penerangan jalan banyak yang mati dilingkungan Parit Padang Sampai sekarang belum ditindak lanjuti mohon klarifikasinya bang?.
Tanggapan dari kadis perhubungan Saparudin Mengenai pemindahan lampu penerangan jalan umum (PJU) kemarin, dilakukan oleh pihak ketiga yang biasa melakukan pemeliharaan.
Keterbatasan tenaga lapangan menyebabkan perlu waktu untuk pemindahan tersebut. Informasi lebih lengkap di kantor pada jam kerja untuk klarifikasi lebih lanjut,”jelasnya melalui pesan singkat kepada awak media ini.(Liputan Wartawan – Winandar)