Tutup
Djitu Berita
WhatsApp Image 2024-02-01 at 14.25.18
WhatsApp Image 2024-02-01 at 14.25.18
PlayPause
BabelPangkalpinang

Ditanya Wartawan Kasus KONI Bangka, Asintel Kejati Babel Justru Bersikap Arogan!

271
×

Ditanya Wartawan Kasus KONI Bangka, Asintel Kejati Babel Justru Bersikap Arogan!

Sebarkan artikel ini
Caption: Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Babel, Fadil Regan SH MH,Kamis (7/3/24) sore di gedung Kejati Babel,Ketika Konferensi pers ke wartawan.(foto-Ist)

Pangkalpinang-Djituberita.com,
Konferensi pers di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bangka Belitung (Babel) berubah menjadi kurang kondusif dan tuai sorotan, setelah seorang pejabat Kejati provinsi kepulauan Bangka Belitung dikritik keras karena sikapnya yang dianggap arogan.

Insiden ini terjadi ketika seorang wartawan senior, Ryan A Prakasa dari Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel Group), mencoba untuk menggali informasi tentang kasus dugaan korupsi di KONI Kabupaten Bangka tahun anggaran 2023 kepada Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Babel, Fadil Regan SH MH,Kamis (7/3/24) sore di gedung Kejati Babel.

“Ijin pak Asintel “Saya mau tanya perihal kasus dugaan korupsi di tubuh KONI Kabupaten Bangka tahun anggaran 2023. Sejauh ini bagaimana kelanjutannya?,” tanya Ryan di hadapan Fadil saat itu.

Usai mendengar pertanyaan tersebut, Fadil pun menjawab singkat namun ia malah menyangkal pertanyaan wartawan KBO Babel.

“Saya tidak tahu, mana buktinya? jawab Fadil dengan suara tinggi.

Ryan, yang dikenal sebagai wartawan yang santun, menyampaikan pertanyaannya dengan penuh sopan namun mendapat jawaban yang tegas dan arogan dari Fadil.

Ketegangan terlihat dari ekspresi wajah dan nada suara Fadil yang langsung menyangkal pertanyaan wartawan tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Meskipun Ryan berusaha menjelaskan maksud pertanyaannya, Fadil tetap menunjukkan sikap yang arogan.

Alhasil, kejadian ini mengejutkan banyak pihak, termasuk aktivis pers di Babel, Ibrahim mengecam sikap arogan Fadil.

Ibrahim kepada tim KBO Babel, Jumat (8/3/2024) sore. menyatakan bahwa sikap tersebut tidak mencerminkan etika dan profesionalisme yang seharusnya dimiliki oleh seorang pejabat kejaksaan.

Menurutnya Ibrahim, terkait kejadian ini memberikan citra buruk terhadap institusi kejaksaan di provinsi kepulauan Bangka Belitung yang terkesan kurang bersahabat kepada insan pers. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *