DJITUBERITA.COM – Dalam waktu dekat, rencana aktivitas ponton isap produksi (PIP) di perairan laut Batu Beriga, kecamatan Lubuk Besar, kabupaten Bangka Tengah bakal menjadi topik ramai.
Sekitar 120 ponton dijadwalkan berlabuh untuk mengeksplorasi perairan laut tersebut, menyiratkan potensi perubahan besar bagi nelayan setempat.
Namun, pertanyaan muncul: Apakah para nelayan Batu Beriga dan Tanjung Berikat telah menyetujui rencana masuknya aktivitas PIP? Atau sudahkah mereka merelakan mata pencairan mereka hancur oleh aktivitas pertambangan yang akan berlangsung?
Informasi yang kami terima menunjukkan adanya sembilan perusahaan berbentuk CV yang bekerja sama dengan PT. Timah, dengan total 120 ponton yang akan dioperasikan. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menjalin kemitraan dengan masyarakat setempat.
Daftar perusahaan yang terlibat dalam rencana ini adalah sebagai berikut:
S
Sumber : Okeyboz.com
CV Babel Raja Rezeki (10 ponton)
CV Bin Shahab (10 unit)
CV Bangkit Jaya Bersama (30 unit)
CV Gasparindo (10 unit)
CV Bumi Bangka (10 unit)
CV GLA Bersaudara (10 unit)
CV Budhi Baharu Mandiri (10 unit)
CV KTA (10 unit)
Koperasi KOREM (10 unit)
Masyarakat Setempat (10 unit)
Sementara itu, sebelumnya telah beredar kabar mengenai aktivitas tambang laut Batu Beriga di kecamatan Lubuk Besar, kabupaten Bangka Tengah, yang akan segera beroperasi. Bahkan, pada hari ini, Rabu (29/11/23), pihak PT Timah melakukan verifikasi terkait kabar tersebut.
Upaya awak media untuk mendapatkan klarifikasi mengenai Surat Perintah Kerja (SPK) yang sudah dimiliki oleh pihak CV kepada sejumlah pejabat PT Timah seperti Anderi selaku Kepala Unit Laut dan Rian selaku General Manager PT Timah belum mendapatkan respons atau konfirmasi kebenaran informasi tersebut.
Saat ini, informasi yang lebih lanjut masih dalam proses penelusuran dan upaya konfirmasi lebih lanjut dari PT Timah.
Sumber : Okeyboz.com Publish : Djituberita.com