Tutup
Djitu Berita
WhatsApp Image 2024-02-01 at 14.25.18
WhatsApp Image 2024-02-01 at 14.25.18
WhatsApp Image 2024-02-01 at 14.25.18
PlayPause
Berita Utama

Opini Publik: Menjelang Pilgub Babel 2024, Tensi Politik Memanas di Elite, Dingin di Akar Rumput

×

Opini Publik: Menjelang Pilgub Babel 2024, Tensi Politik Memanas di Elite, Dingin di Akar Rumput

Sebarkan artikel ini
Caption: Deisya Raga Hidayat, seorang jurnalis Basel yang berdedikasi dalam mengungkap kebenaran melalui tulisan.(4/9)

Oleh: Deisya Raga Hidayat

Opini – Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Pilkada Serentak 2024, suasana politik di kalangan elite mulai memanas. Dua pasangan calon, Erzaldi Rosman Djohan – Yuri Kemal Fadlullah dan Hidayat Arsani – Hellyana, telah mulai menggalang kekuatan dengan strategi yang agresif, sering kali diwarnai dengan saling serang dan membuka kelemahan lawan.

Persaingan yang ketat ini mencerminkan dinamika politik lokal di Indonesia, di mana serangan personal dan kampanye hitam menjadi bagian dari permainan politik.

Namun, yang menarik, ketegangan di level elite ini tidak merembet ke akar rumput. Masyarakat Bangka Belitung tampaknya masih belum terlalu terpengaruh oleh dinamika politik tersebut. Diskusi di warung kopi dan perbincangan sehari-hari masih minim membahas isu-isu politik, mungkin karena masyarakat lebih fokus pada masalah sehari-hari seperti ekonomi dan kesehatan. Selain itu, mereka mungkin juga merasa jenuh dengan drama politik yang terus terjadi di tingkat elite.

Namun, seiring mendekatnya hari pemilihan, situasi ini bisa berubah. Kampanye di lapangan akan semakin intens, dan para tim sukses dari masing-masing calon kemungkinan besar akan berusaha keras meraih simpati publik.

“Ini dapat memicu meningkatnya diskusi politik di kalangan masyarakat, dan pengaruh media sosial serta media massa akan sangat menentukan dalam membentuk opini publik.

Dengan meningkatnya tensi politik di kalangan elite, penting bagi semua pihak untuk tetap waspada terhadap potensi polarisasi di masyarakat. Polarisasi bisa muncul jika kampanye mulai menyentuh isu-isu sensitif yang dapat memecah belah, seperti agama, etnis, atau kelas sosial. Oleh karena itu, peran lembaga penyelenggara pemilu, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat sangat penting untuk menjaga agar situasi tetap kondusif.

Pilgub Bangka Belitung 2024 adalah ajang kontestasi yang dinamis di kalangan elite, namun sejauh ini ketegangan belum menyebar luas di masyarakat. Meski begitu, kewaspadaan tetap diperlukan agar suhu politik yang memanas di kalangan elite tidak memicu konflik di akar rumput. Etika politik yang sehat dan komitmen untuk menjaga kedamaian masyarakat adalah kunci untuk memastikan Pilgub ini berlangsung aman, tertib, dan damai.

Masyarakat Bangka Belitung diharapkan tetap tenang dan rasional dalam menghadapi berbagai dinamika politik yang terjadi, sehingga Pilgub 2024 bisa terlaksana dengan baik tanpa konflik yang merugikan semua pihak. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *