Tutup
Djitu Berita
WhatsApp Image 2024-02-01 at 14.25.18
WhatsApp Image 2024-02-01 at 14.25.18
PlayPause
Berita UtamaJakarta

KAMAKSI Pertanyakan Kejujuran Herman Khaeron, Mungkinkah SPPD Diserahkan Saat Rapat Dengan Dirut Pertamina?

256
×

KAMAKSI Pertanyakan Kejujuran Herman Khaeron, Mungkinkah SPPD Diserahkan Saat Rapat Dengan Dirut Pertamina?

Sebarkan artikel ini
Momen Herman Khaeron Terima Amplop Cokelat di Rapat DPR, Publik Bertanya-tanya!

DJITUBERITA.COM – Video viral yang memperlihatkan anggota DPR RI, Herman Khaeron dari Fraksi Demokrat, menerima amplop cokelat dalam rapat Komisi VI DPR RI bersama Direksi Pertamina menuai sorotan publik. Kaukus Muda Anti Korupsi (KAMAKSI) mempertanyakan keabsahan klarifikasi yang diberikan oleh Herman terkait insiden tersebut.

Momen Mencurigakan: Amplop Cokelat di Tengah Rapat

Dalam video yang beredar luas di media sosial, Herman Khaeron terlihat menandatangani dokumen dalam map merah, lalu mengambil amplop cokelat dan menyimpannya di bawah meja. Ketua Umum DPP KAMAKSI, Joko Priyoski, menyoroti kejanggalan dalam momen tersebut.

“Kami mempertanyakan, mungkinkah itu uang Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)? Jika benar, mengapa diberikan di tengah rapat dengan Direksi Pertamina? Kenapa tidak diserahkan di ruang kerja?” ujar Joko.

Joko menegaskan bahwa cara Herman mengambil dan menyimpan amplop terkesan tergesa-gesa, sehingga menimbulkan spekulasi di masyarakat.

KAMAKSI Desak MKD Usut Dugaan Kejanggalan

KAMAKSI meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) segera memeriksa Herman Khaeron dan memastikan transparansi serta integritasnya sebagai wakil rakyat.

“Anggota DPR RI digaji oleh rakyat, seharusnya tidak membuat kontroversi yang bisa menimbulkan kecurigaan. MKD harus menindaklanjuti persoalan ini demi menjaga marwah lembaga legislatif,” tegas Joko.

Lebih lanjut, KAMAKSI mengingatkan para anggota dewan untuk menjalankan tugas dengan amanah dan menjauhi tindakan yang bisa mencederai kepercayaan publik.

“Rakyat semakin cerdas dan terus mengawasi kinerja wakilnya di DPR maupun DPD. Jangan nodai amanah dengan tindakan yang merusak kepercayaan rakyat,” pungkasnya.

Kasus ini menjadi ujian bagi DPR RI dalam menjaga kredibilitas dan transparansi.

Akankah Herman Khaeron memberikan klarifikasi yang jujur dan transparan? Publik menanti jawabannya.(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *