Pangkalpinang – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) periode 2017-2022, Erzaldi Rosman Djohan, terus mengupayakan program-program yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Salah satu fokusnya saat ini adalah pengembangan budidaya ikan kerapu,(11/9/24).
Erzaldi menjelaskan bahwa budidaya ikan kerapu dipilih karena permintaan yang sangat tinggi di Asia Tenggara, khususnya dari negara seperti Hong Kong, dengan nilai jual yang menjanjikan. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat pembudidaya.
“Budidaya ikan kerapu bisa dilakukan di keramba jaring apung (KJA). Pertumbuhannya cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 5-8 bulan hingga panen. Permintaan ekspor sangat tinggi, namun stok terbatas sehingga harga ikan ini pun mahal. Dengan demikian, program ini diharapkan memberi manfaat ekonomi besar bagi masyarakat,” ujar Erzaldi, Rabu (11/09/2024).
Namun, tantangan utama dalam budidaya ini adalah ketersediaan benih yang masih harus didatangkan dari luar Babel, seperti dari Bali dan Jawa. Benih yang tersedia pun masih berukuran kecil, sekitar 3 cm, sehingga belum bisa langsung ditempatkan di jaring apung.
Untuk mengatasi masalah ini, Erzaldi berencana membangun ‘Rumah Benih’ agar masyarakat Babel tidak perlu lagi memesan benih dari luar daerah.
“Jika diberi kesempatan kembali memimpin Babel, kami berkomitmen membangun fasilitas pembenihan sendiri. Selain itu, kami akan mendorong dinas terkait berinovasi untuk mendukung kebutuhan pembudidaya,” tegas Erzaldi.
Beberapa daerah seperti Selat Nasik, Ulin, dan Desa Bakit telah memulai budidaya ikan kerapu. Erzaldi menekankan pentingnya mempertahankan dan mengembangkan usaha ini agar berdampak lebih luas.(*)