Tutup
Djitu Berita
WhatsApp Image 2024-02-01 at 14.25.18
WhatsApp Image 2024-02-01 at 14.25.18
PlayPause
Bangka SelatanBerita Utama

BPS Basel Sarankan Penayangan Harga Komoditas Pangan Melalui Videotron di Tempat Publik

645
×

BPS Basel Sarankan Penayangan Harga Komoditas Pangan Melalui Videotron di Tempat Publik

Sebarkan artikel ini
Foto: Kepala BPS Bangka Selatan, Agung Rahmadi, saat menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi di Ruang Rapat Gunung Namak Pemkab Bangka Selatan.(10/3)

Toboali, Bangka Selatan  – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka Selatan menyarankan agar harga komoditas pangan ditampilkan melalui display digital atau videotron di tempat publik.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi harga sekaligus membantu masyarakat dalam mengakses informasi yang lebih akurat guna mengendalikan lonjakan inflasi menjelang Idul Fitri 1446 H.

Selain itu, Kepala BPS Bangka Selatan, Agung Rahmadi, menjelaskan bahwa berdasarkan data inflasi Februari 2025, Bangka Selatan mengalami inflasi sebesar 0,34%, setelah sebelumnya sempat mengalami deflasi sebesar 0,92%.

Kenaikan ini menandakan adanya pemulihan daya beli masyarakat, yang menunjukkan bahwa ekonomi mulai bergerak kembali,”ujarnya ketika di wawancara awak media,Senin (10/3/2025).

“Ini indikasi bahwa perekonomian mulai bergeliat. Masyarakat mulai meningkatkan daya beli, meskipun ada beberapa komoditas pangan yang perlu diperhatikan karena menjelang Lebaran, konsumsi masyarakat meningkat,” ungkap Agung.

Sebagai lembaga yang bertugas memantau pergerakan harga komoditas pangan, BPS Bangka Selatan berupaya memastikan bahwa informasi harga dapat disampaikan secara luas kepada masyarakat dan pemerintah daerah.

Tujuannya adalah agar langkah strategis dapat diambil untuk mengantisipasi kenaikan harga yang berlebihan, terutama pada kebutuhan pokok selama Ramadan hingga Lebaran.

Sebagai salah satu solusi efektif, BPS Bangka Selatan mengusulkan pemasangan videotron atau running text di tempat-tempat publik untuk menampilkan informasi harga pangan secara real-time.

Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan informasi harga yang akurat, serta memberikan efek psikologis bagi penjual agar tidak menaikkan harga secara berlebihan.

“Jika harga pangan ditampilkan secara terbuka di ruang publik, baik penjual maupun pembeli bisa langsung mengetahui harga jual dan beli yang telah ditetapkan pemerintah. Ini akan meningkatkan keterbukaan informasi dan mengurangi ketidakpastian di pasar,” jelas Agung.

BPS juga akan terus memantau pergerakan harga bahan pokok, terutama yang sering mengalami lonjakan harga saat permintaan tinggi, seperti beras, minyak goreng, daging, telur, dan cabai. Data yang dikumpulkan akan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam mengambil langkah strategis untuk menekan inflasi.

“Keterbukaan informasi publik itu penting agar masyarakat dapat memperoleh informasi harga yang terpercaya. Dengan demikian, pemerintah daerah juga dapat merumuskan kebijakan yang lebih tepat untuk menjaga stabilitas harga pangan,” tambahnya.

Dengan adanya informasi harga yang mudah diakses melalui videotron dan media digital lainnya, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam berbelanja, sementara pemerintah daerah dapat mengambil langkah proaktif untuk menjaga stabilitas harga pangan.

“Ini adalah upaya kita bersama agar menjelang Idul Fitri 1446 H, harga pangan tetap terkendali dan daya beli masyarakat tetap kuat,” pungkas Agung.

BPS Bangka Selatan akan terus mengawal perkembangan inflasi dan harga pangan guna memastikan stabilitas ekonomi daerah tetap terjaga menjelang momen Lebaran yang identik dengan meningkatnya konsumsi masyarakat,”tutupnya.(red/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *