Bangka Selatan – Dana hibah Rp 5 miliar yang diberikan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia KONI Basel pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Tahun 2023 di Muntok, Bangka Barat, kini masih menjadi misteri.
Anggaran yang seharusnya digunakan untuk mendukung atlet dan kebutuhan kontingen justru diduga tidak dikelola dengan transparan.
Kejaksaan Negeri Bangka Selatan sebenarnya sudah mulai menyelidiki kasus ini. Pada 18 Oktober 2024, Kejari mengeluarkan Surat Perintah Penyelidikan Nomor: PRIN-1682/L.9.15/Fd.2/10/2024 dan meminta Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (DPKO) Basel memanggil sejumlah pengurus cabang olahraga (Cabor) di bawah naungan KONI Basel.
Baca Juga Selengkapnya: Merasa Usulan di Abaikan ! Hepi Nuranda Kecewa Terhadap KONI Basel
Baca Juga Selengkapnya:Prestasi Atlet Basel Terpuruk Dan Terjungkal Ke Dasar klasemen Perolehan Medali Porprov VI Babel
Pemeriksaan terhadap para pengurus Cabor pada 13 November 2024. Mereka diminta membawa dokumen-dokumen terkait penggunaan dana hibah. Namun, hingga saat ini, belum ada informasi jelas mengenai hasil pemeriksaan tersebut.
Dana Rp 5 Miliar, Ke Mana Perginya?
Mengutip Babelhebat.com, Kejari Basel memang sudah melakukan pemanggilan terhadap beberapa pengurus Cabor, seperti Percasi, Pasi, IPSI, PBSI, PBVSI, PELTI, FPTI, PSTI, Kick Boxing, PTMSI, PSSI, PERTINA, PERPANI, POSSI, PGSI, Barongsai, dan PDBI.
Namun, meski sudah ada pemeriksaan, perkembangan kasus ini seolah mengambang. Kejari Basel belum memberikan informasi lanjutan, sementara KONI Basel juga belum memberikan penjelasan mengenai dugaan penyelewengan dana tersebut.
Beberapa pengurus Cabor yang seharusnya menerima dana ini pun mulai mengeluh. Ada yang merasa hanya mendapat recehan, ada pula yang mengaku tak tahu-menahu soal pencairannya. Padahal, cabang olahraga yang dipanggil untuk diperiksa bukan sedikit.
Sejauh ini, kasus ini masih menggantung tanpa kepastian. Apakah ada penyelewengan dana? Jika iya, mengapa belum ada tindakan tegas? Jika tidak ada masalah, mengapa kasus ini terus diselidiki?
Publik tentu ingin jawaban yang jelas. Apakah kasus ini akan terus diusut, atau justru tenggelam begitu saja?