Bangka – Forum Penyelamat Marwah Bangka (FPMB) kembali menggelar pertemuan pada Minggu (12/1/2025) malam di Hang Out Cafe, menindaklanjuti diskusi sebelumnya pada Sabtu (11/1/2025).
Pertemuan ini membahas berbagai polemik di Kabupaten Bangka, termasuk kisruh perkebunan plasma sawit PT Gunung Madu Lestari (GML).
Ketua FPMB, Efendi Harun, mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi di Kabupaten Bangka. Ia menilai kondisi pemerintahan di bawah kepemimpinan Pj Bupati Bangka memicu ketidaknyamanan, termasuk adanya dugaan politisasi fasilitas rumah dinas bupati.
“Suasana yang tidak mengenakkan ini membuat kami terpanggil. Seolah-olah ada pihak yang sengaja mengobok-obok Bangka. Kisruh PT GML seperti disetting, defisit APBD pun dibesar-besarkan. Kita ini tuan rumah di Bangka.
Forum ini hadir untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mendorong Pemkab Bangka memaksimalkan APBD,” tegas Efendi.
Dalam pertemuan tersebut, anggota DPRD Bangka, Mendra Kurniawan, menyampaikan bahwa DPRD akan segera membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengatasi polemik perkebunan plasma sawit.
“Masyarakat yang menuntut plasma pasti bermuara ke DPRD. Perusahaan sudah bersurat untuk audiensi, tetapi ada juga pihak yang meminta DPRD menolak audiensi tersebut. Dalam waktu dekat, kami akan bentuk pansus tata kelola perkebunan dan pabrik pengolahan sawit,” jelas Mendra.
Senada dengan itu, anggota FPMB, Rudiansyah, menilai situasi di Bangka saat ini meresahkan masyarakat. Ia menyinggung kasus penyekapan warga yang belum jelas penyelesaiannya.
“Forum ini bertujuan menyatukan persepsi agar Bangka tetap kondusif. Contohnya, kasus penyekapan warga beberapa waktu lalu seolah dimanfaatkan pihak tertentu. Jika semua elemen bersatu, Bangka akan menjadi daerah yang kuat,” ujar Rudiansyah.
FPMB menyerukan agar seluruh elemen masyarakat dan pemerintah bersatu dalam menjaga marwah Kabupaten Bangka serta menciptakan situasi yang aman dan kondusif.(red/*)