Bangka Selatan-Djituberita.com,
Pembangunan gedung badan pusat statistik (BPS) Bangka Selatan, yang seharusnya menjadi simbol pembangunan, kini berubah menjadi tanda tanya besar ?. Saat awak media memantau langsung lokasi proyek di komplek perkantoran Terpadu Pemerintahan Kabupaten Bangka Selatan Parit 3 Toboali pada Rabu,(24/4/24) Siang .
Terpantau, hanya puing dan bangunan gedung setengah jadi dan dibiarkan terlantar. Kontraktor yang terkesan nakal sehingga tidak ada pengerjaan berkelanjutan dan sepi aktivitas sebagaimana mestinya.
Akibatnya Kontraktor nakal tersebut, pelaksana pembangunan gedung BPS Bangka Selatan, CV Difanni Jaya Mandiri, terbukti tidak mampu menyelesaikan proyeknya tepat waktu.
Meskipun telah diberi perpanjangan waktu, kontraktor tersebut tetap gagal memenuhi kewajibannya. Akibat ulah kontraktor nakal, pembangunan gedung BPS yang diharapkan tepat waktu tersebut, yang terkesan dikerjakan secara asal-asalan hingga akhirnya mangkrak.
Kontrak senilai Rp 2,5 Miliar tidak tuntas:
Pembangunan gedung BPS Bangka Selatan merupakan kegiatan BPS tahun anggaran 2023 dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,5 miliar. Berdasarkan perjanjian kontrak kerja, masa pengerjaan kontrak awal tersebut berakhir pada bulan Januari 2024.
Namun, meskipun sudah diberi tambahan waktu hingga akhir April 2024, pembangunan gedung BPS Bangka Selatan tetap tidak selesai.
Sesuai plang proyek terpampang jelas dan harga awal, proyek
ini menggunakan anggaran dari APBN dengan nilai kontrak sebesar Rp 2.550.000.000. Harga awal proyek senilai Rp 2.924.040.000,00, namun setelah penawaran ditetapkan di angka Rp 2.550.000.000.
Penyebab proyek mangkrak masih Misteri: Hingga berita ini dirilis, awak media berupaya menggali informasi ke pihak-pihak terkait untuk mengetahui penyebab proyek yang merugikan keuangan negara senilai miliaran rupiah putus ditengah jalan. Penjelasan resmi dari pihak terkait masih belum kami (awak media-red) dapatkan.
Singkat kata, proyek pembangunan gedung BPS Bangka Selatan dengan menggunakan anggaran negara milyaran rupiah tersebut terbengkalai begitu saja tidak ada kejelasan,apakah akan dilanjutkan.
Hal ini menimbulkan kerugian material dan citra bagi daerah setempat. Penyebab proyek terlantar ini masih menjadi misteri dan butuh penjelasan lebih lanjut dari pihak-pihak terkait.(red)