Tutup
Djitu Berita
WhatsApp Image 2024-02-01 at 14.25.18
WhatsApp Image 2024-02-01 at 14.25.18
WhatsApp Image 2024-02-01 at 14.25.18
WhatsApp Image 2024-02-01 at 14.25.18
PlayPause
EditorialOpini

Pelabuhan Sadai Jadi Sarang Baru Mafia Penyelundupan Timah di Babel?

829
×

Pelabuhan Sadai Jadi Sarang Baru Mafia Penyelundupan Timah di Babel?

Sebarkan artikel ini
Caption: Pelabuhan Sadai Bangka Selatan tampak malam hari, di tengah sorotan dugaan penyelundupan pasir timah ilegal.(Foto-Ist)

Opini,Djituberita.com – Pelabuhan Strategis Sadai di Kabupaten Bangka Selatan kian disorot publik. Fasilitas pelabuhan yang semestinya menjadi penggerak ekonomi kini dinilai menjadi celah empuk bagi praktik ilegal, khususnya penyelundupan komoditas timah antar pulau.

Dugaan ini semakin menguat setelah Satuan Tugas (Satgas) TNI AL bersama Lanal Bangka Belitung menggagalkan upaya penyelundupan pasir timah ilegal melalui Kapal Roro KMP Menumbing Raya,Minggu Dinihari (12/01/2025).

Dari hasil pengawasan, ditemukan delapan truk yang diduga membawa pasir timah ilegal. Meski hanya enam truk yang akhirnya diperiksa lebih lanjut di Mako Lanal Babel, kejadian ini membuka mata publik bahwa pengawasan di pelabuhan strategis ini belum maksimal.

Pelabuhan Sadai yang berpotensi menjadi pintu gerbang pertumbuhan ekonomi, justru dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan dari sumber daya alam Bangka Belitung.

Pemerintah pusat melalui program hilirisasi dan Asta Cita Presiden RI telah menegaskan komitmen pemberantasan penyelundupan dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam. Namun, jika pengawasan di pelabuhan masih longgar, maka program tersebut hanya akan menjadi slogan tanpa realisasi.

Sudah saatnya aparat dan pemerintah daerah memperketat pengawasan di Pelabuhan Sadai. Penataan regulasi, penguatan teknologi pengawasan, hingga sinergi antarlembaga harus segera diperkuat. Jangan sampai pelabuhan yang dibangun dengan anggaran besar ini malah menjadi sarang mafia tambang.

Penyelundupan yang terus terjadi bukan hanya merugikan negara dari sisi pendapatan, tetapi juga memperburuk citra daerah. Bangka Belitung harus bebas dari praktik ilegal yang mencoreng wajah pembangunan. Aksi nyata diperlukan agar Pelabuhan Sadai benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi, bukan ladang subur mafia timah.(red/*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *