Opini – Pilkada serentak semakin dekat, dengan fenomena calon tunggal Riza Herdavid dan Debby Vita Dewa di Bangka Selatan yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Ahmad Habibi, Ketua Kepemudaan PKS Bangka Selatan, menyatakan bahwa memilih “kotak kosong” bukanlah solusi yang tepat.
Habibi menghargai hak demokratis masyarakat yang memilih kotak kosong, tetapi ia mengingatkan bahwa pilihan tersebut berpotensi merugikan daerah. Menurutnya, jika kotak kosong menang, dua masalah besar akan muncul.
Pertama, anggaran daerah akan terbuang sia-sia karena harus menggelar pilkada ulang, yang sesuai UU No. 10 Tahun 2016 Pasal 54D Ayat 3, dilaksanakan tahun berikutnya. Pilkada Basel tahun ini sendiri telah menghabiskan lebih dari Rp 35 miliar.
Kedua, jika kotak kosong menang, daerah akan dipimpin oleh Penjabat (Pj) yang ditunjuk pemerintah, bukan berdasarkan kehendak masyarakat, sesuai UU No. 10 Tahun 2016 Pasal 54D Ayat 4. Penjabat ini akan memiliki keterbatasan wewenang, yang berpotensi menghambat kebijakan strategis.
Habibi mengajak masyarakat untuk memilih calon yang ada demi melanjutkan pembangunan di Bangka Selatan, meski masih ada kekurangan. Menurutnya, Riza Herdavid memiliki prestasi yang berdampak positif bagi daerah, sehingga dukungan kepada calon tunggal adalah langkah terbaik untuk kemajuan bersama.(*)