DjituBerita. Com- Bangka Selatan
Sejumlah pimpinan Forum Komunikasi Daerah (FORKOPIMDA) terdiri Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid,ketua DPRD bangka Selatan Erwin Asmadi, Kapolres Bangka selatan AKBP Toni Sarjaka,Dandim 0432 Bangka selatan Letkol Inf Gani Rachman,Kajari Bangka Selatan Riama BR Sihite,merasa kecewa terhadap PT. TIMAH dikarenakan selama tiga (3) jam,mereka menunggu kelengkapan dokumen resminya, saya selaku Bupati Bangka Selatan dan pimpinan Forkopimda yang hadir bersama Nelayan Batu perahu toboali dan masyarakat Pesisir sekitar, akhirnya memutuskan keluar dari ruangan rapat tadinya rencana hari ini dijadwalkan audensi bersama diruangan kerja Bupati sekira pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB,selasa (30/05/2023) untuk mencari win – win solusi,kami anggap pihak PT. TIMAH tidak ada itikad baik,”kata Bupati dalam keterangan pers di halaman kantor Bupati pemkab Bangka Selatan.
“Lanjut Bupati Riza Herdavid selaku ketua Forkompinda Bangka Selatan menyatakan,karena dokumen pelengkap pihak PT TIMAH tidak Siap ditunjukkan, makanya kami forkopimda dan pihak nelayan hilang simpati kalau begini caranya, “jelasnya.
“Sampai 3 jam kami mengunggu kehadiran perwakilan PT TIMAH,karena ngak mungkin sekelas PT. TIMAH tidak dapat menunjukkan dokumen lengkap jika aktivitas mitra dianggap legal,oke ! jika pihak PT TIMAH tidak menunjukkan sifatnya dokumen negara,kendati demikian riza katakan ,”tapi kan ada sifatnya bisa diumumkan jika itu perlu dan penting,keluarkan kan dulu lah ! dokumen proses regulasi sampai dikeluarkan surat perintah kerja (SPK),” lanjut Bupati.
Riza juga jelaskan pihak pelaku penambang jangan mau dibenturkan,ini kesalahan PT TIMAH karena penambang tidak tau apa apa juga terkait aktivitas ini, penambang hanya mendapatkan (SPK),namun proses kan wewenangnya ada di PT TIMAH,”kata Riza.
“Ini yang saya bilang,Saya selaku pemimpin disini yang ngurus rakyat malah mereka (PT TIMAH – red) menginjak kepala saya,”ucap Riza geram.
“jadi saya putuskan bersama pimpinan FORKOPIMDA Bangka Selatan menolak aktivitas pertambangan di perairan laut yang sekarang berpolemik karena dokumennya tidak lengkap.
Riza tegaskan pihak PT. TIMAH jangan benturkan pimpinan Bangka Selatan dengan nelayan,mereka bilang (kelompok nelayan – red) tidak anti tambang,tetapi kan ada caranya,jangankan nelayan saya diperlakukan PT TIMAH seperti ini saya juga ngak terima,”jelasnya.
Selama pihak PT TIMAH pola kerjanya di Bangka Selatan seperti ini kami pimpinan Forkopimda akan menolak aktivitas pertambangan pasir timah di perairan laut desa rias dan sekitar.
Beda lagi kalau polanya presuasif lebih mengkedepankan kebaikan serta lebih mengutamakan kepentingan umum,itu hal lain lagi,”ungkap Bupati.
“Mungkin kita ngak tau ada apa ? dengan PT TIMAH sehingga proses perizinan resmi tidak mau di tunjukkan ke kami,”‘pungkasnya.
Ia meminta kepada awak media coba tanyakan langsung ke PT TIMAH,intinya tulis saja besar besar di media bahwa kami forkopimda Bangka Selatan kecewa dan merasa tidak dihargai sama sekali oleh PT TIMAH,kebetulan hari ini ada empat agenda yang harus saya kunjungi dan diharuskan hadir, jadi saya mohon pengertiannya yang saya urus satu Bangka Selatan,ngak mungkin badan saya satu dapat di belah – belah.
Dan mohon sampaikan kepada penambang tolong menahan diri,ini bukan kesalahan penambang,”sambungnya
Bupati tegaskan hari ini ! saya bersama nelayan dan penambang tapi tidak dengan PT. TIMAH .”tutupnya.
Di kesempatan yang sama perwakilan nelayan Joni juhri yang didukung ratusan massa menunggu dihalaman kantor bupati,menyatakan tegas terlepas pertambangan laut itu legal atau pun ilegal kami nelayan dan masyarakat pesisir tetap berkomitmen dari awal menolak keras,”kata Joni juhri singkat.
“Sebelumnya dari pukul jam. 08.00 (pagi)ratusan massa berdatangan ke kantor bupati untuk bertemu ke pimpinannya,dikarenakan tempat terbatas hanya perwakilan saja yang masuk ke ruangan Bupati.
Selama aksi massa berlangsung pihak aparat keamanan gabungan kepolisian,TNI,Satpol-PP Bangka Selatan berjaga – jaga untuk mengantisipasi hal yang tidak inginkan,massa bubar sekira pukul 01.00 (siang), selepas mereka lega mendengar keputusan dari pimpinan Bangka Selatan ketika keluar menemukan massa, bahwa aktivitas pertambangan laut di stop dulu,disambut girang massa yang hadir allah hu akbar,alhamdulilah bupati Bangka selatan perduli akan nasib nelayan di sambut isak tangis dan sorak massa.
Redaksi -www.djituberita.com