ARTIKEL -DJITUBERITA.COM,
Perang baleho dalam konteks pemilu melibatkan persaingan antar partai politik atau kandidat yang saling berkompetisi dalam pemasangan baleho besar di berbagai lokasi strategis, terpantau media Djituberita.com foto para caleg dan jargon nampak berjajar di muka umum,Sabtu (16/12/23) siang.
Perang baleho ini merupakan salah satu strategi kampanye visual yang bertujuan untuk menarik perhatian pemilih dan memperkenalkan kandidat dalam platform politik mereka.
Perang baleho, partai politik atau kandidat akan berupaya untuk memasang baliho-baliho besar dengan desain yang menarik dan pesan yang jelas. Mereka memilih lokasi-lokasi yang strategis seperti pinggir jalan raya, pusat keramaian, atau tempat-tempat yang ramai dikunjungi untuk memaksimalkan jangkauan pesan mereka kepada pemilih potensial.
Persaingan ini mencerminkan dinamika politik yang intens di mana partai politik atau kandidat berlomba-lomba mendominasi ruang visual dengan baliho-baliho yang menarik. Pemasangan baliho ini juga menjadi perhatian media dan masyarakat, kadangkala menimbulkan masalah terkait aturan pemasangan dan persaingan yang tidak sehat.
“Saat perang baleho berlangsung, pemasangan baleho sering kali menjadi sorotan media dan masyarakat karena keberadaannya yang mencolok. Selain itu, dalam beberapa konteks, persaingan ini juga dapat menimbulkan masalah terkait aturan pemasangan baliho, persaingan yang tidak sehat, atau konflik terkait pemakaian ruang publik.
Dalam esensi, perang baleho adalah bagian dari strategi kampanye yang digunakan oleh partai politik atau kandidat untuk memperkenalkan diri mereka kepada pemilih, memperkuat citra, dan memenangkan dukungan dalam konteks pemilihan umum.
Berikut sisi lain ! dari perang baliho dalam konteks tahapan masa kampanye.
Dampak positifnya adalah :
Peningkatan Kesadaran Politik: Perang baleho membuka kesempatan bagi partai politik dan kandidat untuk memperkenalkan diri mereka kepada masyarakat secara visual. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran politik di antara pemilih potensial.
Pendidikan Pemilih: Baleho bisa menjadi sumber informasi tentang platform politik, visi, dan misi calon serta partai politik. Ini membantu pemilih untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi.
Stimulasi Diskusi Publik: Pemasangan baleho yang menarik dapat memicu diskusi dan perdebatan di kalangan masyarakat tentang isu-isu politik yang diangkat, membantu dalam meningkatkan pemahaman umum tentang masalah-masalah krusial.
Penciptaan Lapangan Kerja Sementara: Proses pembuatan, pemasangan, dan pemeliharaan baleho juga menciptakan lapangan kerja sementara bagi orang-orang yang terlibat dalam industri periklanan atau pemasangan spanduk.
Dampak Negatifnya adalah :
Pencemaran Lingkungan: Kebanyakan baleho dibuat dari bahan-bahan yang sulit terurai dan dapat mencemari lingkungan jika tidak didaur ulang dengan baik setelah pemilihan selesai.
Potensi Konflik: Persaingan yang sengit dalam pemasangan baleho sering kali menciptakan ketegangan antara pendukung partai yang berbeda, bahkan dapat memicu konflik fisik dalam beberapa situasi.
Kemungkinan Pemborosan Dana: Pemasangan baleho memerlukan biaya yang besar, dan terkadang dana yang dialokasikan untuk ini bisa menjadi pemborosan jika tidak diarahkan dengan efisien.
Untuk Solusi dan Alternatif :
Penggunaan Media Digital: Mengurangi ketergantungan pada baleho fisik dengan menggunakan media digital seperti media sosial, website, atau platform daring lainnya untuk kampanye politik. Ini lebih ramah lingkungan dan dapat mencapai audiens yang lebih luas.
Regulasi dan Pengawasan: Pemerintah dapat menerapkan aturan yang lebih ketat terkait bahan-bahan baleho yang ramah lingkungan dan mengawasi proses pemasangan untuk mencegah ketegangan politik yang berlebihan.
Edukasi Lingkungan: Pendidikan kepada partai politik, kampanye, dan masyarakat tentang pentingnya penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan serta upaya daur ulang bahan baleho.
Perang baleho dalam konteks Pemilu memiliki dampak yang kompleks, oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah yang bijaksana untuk meminimalkan dampak negatifnya sambil memaksimalkan manfaatnya dalam meningkatkan kesadaran politik dan partisipasi pemilih.
Perlu di catat : persaingan perang baliho juga harus mengacu pada norma – norma etika dalam pemasangan baliho di muka umum.
“Yang tak kalah penting para calon wakil rakyat, harus taat dan peka tentang pengetahuan terhadap aturan yang berlaku dalam tahapan di lalui dan tetap berkoodinasi kepada pihak penyelenggara negara selaku wasit dalam arena pesta demokrasi lima tahunan ini. (Vilzar – red)